Friday, August 10, 2012

Test Smartfren

Hari ini akhirnya jadinya saya beli paket modem smartfren, tergiur iklan smartfren yang seolah-olah benar membebaskan dunia lelet dari operator-operetor lainnya.

Untuk mendapatkan paket ini, saya mendatangi gerai smartfren di kawasan ruko Penancangan, pertama masuk gerainya lumayan rame juga tapi gak terlalu padet. Saya antri hanya beberapa antrian aja, sambutan dan pelayanan counternya juga cukup ramah,,,langsung ttp (to the point) aja, kalo kedatangan saya mau beli modem smartfren, disana langsung diminta milih nomor sim card, trus didaftarin, bayar, udah selesai. Kurang lebih 5 menit proses pelayanannya, kalo kita gak mau banyak tanya sih...

Paket saya bawa pulang, dan dicoba, setelah proses instalasi berjalan dengan sangat mulus, tanpa sedikitpun halangan, modem ini saya instal di win 7, tanpa masalah. Setelah beres, langsung muncul aplikasi koneksi dari modem smartfren ini...

Dicoba untuk browsing lumayan cepet sih, ane coba test pake http://www.speedtest.net/ dan hasilnya keyak gini nih,,,
Kira untuk paket dengan harga Rp. 199.000,- berani gak dapet kecepatan kyak diatas tuh, soalnya saya sendiri kurang begitu paham....

O iya, modemnya kalo udah lama di pake suka panas,,,coba deh pegang, kerasa banget panasnya, nah pas panas-panasnya nih modem, koneksi agak tersendat tuh,,,saya gak paham juga apakah temperatur modem yang tinggi bisa mempengaruhi kinerja koneksinya. Mungkin juga ini salah satu kelemahan yang ada di modem murah ini, buat fren yang smart, kira apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi temperatur modem ini ya,,,mungkin bisa dipasang fan gitu...??

Secara garis besar, intinya dengan saya beli smartfren ini satu kerjaan saya selesai, gitu aja...awal2 bisa saja saya bilang berlebihan terhadap gaget ini, tapikan belum tahu dikemudian hari gimana,,,,so kalo yang udah pernah nyoba gaget ini, silahkan review ya....

Monday, May 21, 2012

Balok Sloof

Sebelumnya sudah kita uraikan tentang pondasi batu belah dan bagian-bagiannya yang dijelaskan secara terperinci, kali ini masih dalam pembahasan tentang pondasi, kita akan coba share tentang sloof.

Di atas pondasi batu belah dipasang beton bertulang yang disebut: balok “sloof”, yang dibuat dari beton bertulang dengan campuran yang baik, dengan kuat tekan minimal mencapai 20 MPa (200 kg/cm2). Sloof berukuran minimal 15 cm x 20 cm dengan diameter tulangan memanjang minimal 10 mm. Meskipun demikian, disarankan tulangan berdiameter 12 mm, sehingga membentuk formasi tulangan memanjang 412 dan sengkang 8-150 atau 6-125. Material beton berfungsi untuk menahan gaya tekan, sedangkan baja tulangan digunakan untuk menahan gaya tarik. Tujuan penggunaan balok sloof, selain sebagai pengganti trasraam dibawah lantai, juga untuk meratakan beban komponen bangunan yang ada di atasnya untuk diteruskan ke bagian pondasi. Apabila terjadi penurunan pondasi, diharapkan tidak akan mempengaruhi konstruksi bangunan di atasnya, karena telah didukung oleh balok sloof.

Untuk gambaran Apa itu sloof, berikut ini saya coba lampirkan gambar sloof pada untuk bangunan rumah : 
 
Kedalaman minimum untuk pembuatan pondasi adalah 60 cm dari permukaan
tanah. Seluruh pekerjaan pasangan batu belah ini menggunakan adukan campuran 1 semen : 4 pasir. Pasangan batu belah untuk pondasi dikerjakan setelah lapisan urug dan aanstamping (pasangan batu kosong) selesai dipasang. Pondasi juga harus mempunyai hubungan kuat dengan sloof, yang dapat dilakukan dengan pemasangan angkur antara sloof dan pondasi dengan jarak 1 meter.
 
Pada saat terjadi gempa, tanah bergerak ke arah horisontal dan vertikal,
sehingga akan bekerja pula gaya lateral yang menyebabkan adanya komponen gaya geser antara pondasi dengan komponen bangunan diatasnya (sloof). Apabila hubungan antara pondasi dengan sloof tidak cukup kuat, maka akan terjadi kerusakan akibat pergeseran sloof terhadap pondasi. Fenomena ini dapat diatasi dengan memberikan penghubung geser berupa angkur, yang menghubungkan pondasi dengan sloof, sehingga gaya geser yang bekerja pada bidang antara muka pondasi dan sloof dapat ditanggulangi.

Untuk memperoleh pondasi yang baik, pada daerah gempa, perlu diperhatikan
prinsip-prinsip galian pondasi sebagai berikut: 
a.       Kedalaman pondasi dari permukaan tanah minimal 60 cm. 
b.      Lebar bagian bawah pondasi minimal 60 cm. 
c.       Lebar bagian atas pondasi minimal 30 cm.
d.      Konstruksi pondasi dibuat solid (pejal) dan menerus.
e.       Diletakkan di atas tanah keras.
f.       Pondasi tidak diletakkan langsung diatas tanah dalam lubang pondasi, tetapi di atas tanah tersebut diberi lapisan pasir urug minimum setebal 10 cm dan dipadatkan dengan cara menyiram dengan air, dengan maksud agar diperoleh permukaan yang merata dan dapat meredam rambatan gelombang saat terjadi gempa.
g.      Ukuran lubang dasar galian pondasi dibuat 10 cm kiri-kanan lebih lebar daripada dasar pondasi, agar orang dapat bekerja pada waktu
mengerjakan pasangan pondasi.
h.      Galian lubang pondasi dibuat miring (5 : 1), agar dinding tanah galian tidak mudah untuh. Kemiringan galian tanah ini makin besar untuk tanah-tanah yang gembur/lembek.
i.        Sloof berukuran 15 cm x 20 cm dibuat dari beton bertulang dengan kekuatan tekan minimum 20 MPa (200 Kg/cm2) dengan tulangan memanjang minimal 4∅10, tetapi disarankan 4∅12, dan sengkang ∅8-150 atau ∅6-125.
j.        Sloof diangkur pada setiap jarak 100 cm dengan kedalaman 40 cm sehingga struktur menjadi kokoh. 
k.   Adukan yang digunakan sebagai perekat batu belah menggunakan komposisi ½ air : 1 pc : 4 ps
 

 

Saturday, May 12, 2012

Pondasi Batu

Sebelumnya telah saya posting mengenai komponen bangunan, jika membacanya silahkan lihat disini tapi kalo sudah membacanya, tinggal melanjutkan share pengetahuan berikutnya di psotingan ini.

Kali ini saya mencoba share mengenai pondasi batu yang merupakan salah satu komponen bangunan yang termasuk kedalam komoponen utama pada sebuah bangunan. Dari kata "Pondasi" saja mungkin kita sudah dapat membayangkan apa yang dimaksud pondasi itu, Ya..Pondasi adalah salah satu komponen struktur yang berfungsi mendistribusikan beban-beban yang bekerja diatasnya terhadap tanah pendukungnya, baik beban hidup maupun beban mati.

Pondasi terdiri dari berbagai macam dan type, dan untuk menentukan jenis pondasi yang akan digunakan sebagai dasar sebuah bangunan, perlu diketahui kondisi tanahnya dalam hal ini untuk mengetahui seberapa besar daya dukung tanah tersebut untuk menerima beban kumulatif suatu bangunan.

Sesuai dengan judul postingan ini, kita share pengetahuan tentang pondasi batu kali, dan untuk lebih bisa memvisualkan bentuk pondasi batu kali secara umum, berikut gambar dan penjelasannya :
Dimulai dari bagian paling bawah :
  • Pasir Urug : Berfungsi untuk meratakan permukaan tanah dan menstabilkan tanah untuk perletakan pasangan pondasi. Ketebalan urugan ini berkisar sekurang-kurangnya 10 cm atau sesuai dengan kebutuhan perencanaan.
  • Aanstamping / Batu Kosong : ini merupakan pasangan batu kosong tanpa adukan yang berfungsi memperluas daerah beban yang bekerja, sehingga pondasi dapat menerima beban yang lebih besar. Bagian celah susunan batu ini diisi dengan pasir urug dan siraman air untuk meratakannya.
  • Pasangan Batu Belah : Merupakan susunan batu belah yang disusun menggunakan spasi/adukan semen dan pasir yang disatukan dengan air menjadi pasta. Pasangan batu kali ini berfungsi sebagai penerima beban dari struktur diatasnya dan kemudian diteruskan ke tanah sebagai pendukungnya.
  • Sloof : Adalah Beton bertulang yang berbentuk balok tertumpu langsung pada pondasi atau pada tanah (Sloof gantung). Sloof berfungsi meratakan beban-beban yang bekerja diatasnya dan mendistribusikan kepondasi. Selain itu sloof juga berfungsi sebai pengikat pasangan dinding diatasnya.
Nah, semoda dengan penjelasan diatas sekarang mulai tau apa itu pondasi batu dan apa funsgsi masing-masing komponen pada pondasi batu tersebut, semoga bermanfaat.

Gagah Lanang

Hari minggu malam, tapatnya tanggal 29 April 2012 kemarin, masih dengan kesibukanku tertumpah pada pekerjaan yang belum kunjung selesai dan bahkan alhamdulillaah bertambah. Malam itu setelah seorang staff ku pamit untuk pulang, karena mulai larut dan cuaca yang menandakan akan turunnya hujan, dan aku masih duduk didepan komputerku meneruskan pekerjaan yang belum selesai.

Disudut kamar sana, istriku mulai mengalihkan perhatianku dengan isak kesakitannya pada perutnya yang tengah mengandung berusia 38 minggu, sekali-sekali aku hampiri dan membantu meredakan rasa 'mulas'nya dengan menghiburnya dan mengajaknya ngobrol.

Intensitas rasa mulasnya meninggi, hampir setiap lima menit sekali sehingga membuat istriku lemas dan kesakitan, ditambah lagi dengan muntah-muntah, segala yang dimakan sebelumnya semua keluar dari mulutnya, Astaghfirallahal'adziim....Yaa Allah kuatkan istriku, doa dalam hati dan pikiranku. Masuk angin...yaa...masuk angin pikiran kami kompak, bahwa apa yang dialami oleh istriku adalah gajala masuk angin yang disertai dengan mulas yang berlebihan.

"Abi...panggilkan saja bidannya, supaya kita bisa lebih tau apa gejala yang timbul ini, biarin Umi tunggu dirumah",,pinta istriku denan nada penuh dengan rasa sakit itu.

Antara pergi jemput bidan dan meninggalkan istriku dengan kondisi seperti itu, sangat sungkan hati ini jika harus membangunkan tetangga untuk menemani istriku ketika aku menjemput bidan, dan akhirnya permintaan istrikupun tak ku penuhi, dengan memberinya sedikit pengertian agar lebih bak kita berdua yang berangkat kekelinik bidan, sehingga tidak perlu merepotkan tetangga berlebihan.

Kembali istriku turun dari tempat tidurnya sambil memegangi perutnya, dan meminta kembali untuk menjemput bidan, ketika itu jam 24.00 penghujung tanggal 29 dibulan April, dan akhirnya kami sepakati bahwa kita berdua harus keluar rumah di malam yang dingin itu, setelah persiapan segala perlengkapan tepat jam 00.30 waktu setempat, kami keluar rumah, tetangga yang ketika itu mungkin terbangun karena mendengar bunyi kendaraanku.

"Bade kamana, peuting kieu..." tanya tetanggaku
"Mau kekelinik pak, sepertinya istri saya masuk angin dari tadi muntah-muntah terus" jawabku simpel sambil memarkirkan kendaraanku dan berlalu dikegelapan malam.

Didepan pintu pagar kelinik bidan setempat, kendaraan kami berhenti dan segera saya membuka pintu dan menuntun istriku masuk, setelah beberapa kali menekan bel yang tersedia di kusen pintu utama kelinik tersebut, akhirnya pekerja pada kelinik itupun membukakan pintu, walau bidan yang bertugas belum turun dari kamarnya, dan mungkin belum terbangun pikirku saat itu. Beberapa saat kemudian, keluarlah bidan yang bertugas dan segera mempersilahkan kami masuk dalam ruang praktiknya,,,sesaat saya mulai gugup, dan berharap tidak terjadi apa-apa pada kandungan istriku.

Kembali rasa mulas dan sakit itu terasa oleh istriku, lebih tinggi intensitasnya, seidikit ketenangan terpancar pada wajah istriku ketika sebuah kotak kecil yang dipegang bu bidan berdegup seperti degupan jantung, ya itu bunyi degup jantung anakku, walaurasa sakit itu masih membuatnya meringis, tapi tersirat ketenangan dalam batinnya bahwa bayi dalam kandungannya baik-baik saja.

Satu tindakan bidan itu yang membuat kami merasa tidak percaya, bahwa hasil pemeriksaan dalamnya memberikan sebuah diagnosa bahwa dalam pintu rahim istriku sudah terjadi proses pembukaan, dan hasil pemeriksaanya menunjukan pembukaan IV (empat) fase aktif, lebih-lebih bu bidan menganjurkan untuk segera pergi kekelinik bidan saudaranya yang lebih lengkap peralatan dan fasilitasnya, kami semakin cemas dan sedikit gugup, tapi Alhamdulillaah yaa Allah kami kuat dan diberikan ketenangan sehingga kami.

Kurang lebih jam 01.00  Kami sampai di kelinik bidan yang kedua, disana bidan yang bertugas dikelinik sebelumnya segeram mempersiapkan ruang observasi untuk istriku, sedangkan aku mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi, baik lahir maupun bathin.

Dikelinik itu istriku semakin sering merasakan mulas yang luar biasa, "Andai rasa sakit dan mulas ini bisa aku gantikan yaa Allah" gumamku dalam hati. Karena bidan tersebut memprediksikan bahwa waktu kelahiran bayi kami itu esok hari, dari proses pembukaan yang saat itu baru memasuki pembukaan 4 (empat) faese aktif, bu bidanpun mencoba untuk istirahat diruangannya, sedangkan istriku sekali-sekali merasakan mulas yang dahsyat, dengan kepasrahan dan kekuatan yang Allah berikan kepada kami berdua, alhamdulillah setiap derasnya rasa sakit itu bisa ditahan istriku.

Ketika rasa sakit itu kembali menyerang istriku, saat itu waktu sudah menunjukan jam 03.40 waktu setempat, terasa gumpalan darah keluar dari pintu rahim istriku, dan benar gumpalan itu berwarna merah, Aku panik dan coba untuk menenangkan diriku, istriku meminta untuk memanggil bidan yang sedang istirahat itu. Setelah beberapa kali ketukkan pintu ruang istirahatnya, bidanpun terbangun dan segera menuju ke ruang observasi seolah mengerti arti ketukkan itu.


Diruang observasi itu, istriku masih menahan rasa mulas yang sangat, dan darah pun semakin bertambah membasahi sarung yang isa kenakan. "Pindahkan ke ruang partus" kalimat dari Bu bidan itu menyadarkanku dalam kepanikan, dengan izin Allah, aku mampu membopong istriku dari ruang observasi sampai ke ruang bersalin.

"Bangunkan bidan Tatinya pak" pinta bidan Ros
Tanpa menjawab, saya langsung menuju ke ruang istirahat bidan Tati, mungkin kelelanhan yang sangat karena kegiatan hari itu, bidan Tati tidak berhasil ku bangunkan, akupun pasrah dan kembali ke ruang bersalin dimana Istriku dan Bidan Ros sedang berjuang.

Setelah beberapa tahap proses pengejanan istriku, sampai terlihat bagian atas kepala anakku, istriku behenti mengejan, mungkin karena kelelahan, dengan dukunganku dan bujukan Bidan, akhirnya istriku mulai berjuang kembali dengan sisa kekuatan yang ada, dan hanya pasrah kepada kehendak Allah, tepat jam 4.03 Waktu setempat, si jabang bayipun terlahir dari istriku, tangisannya memecah kesunyian malam menjelang pagi itu, rasa bahagia bercampur haru, tak terasa mataku basah dan menggenangkan air sampai terjatuh di pipiku, ku kekecup istriku dan kudekap dalam pelukku, sambil memperhatikan anakku yang sedang dalam proses pemotongan tali pusar oleh bidan.

Setelah selesai, segera aku coba untuk cek kelengkapan semua rogan tubuhnya dan Alhamdulillah lengkap dan sempurna, segera ku lantunkan Adzan di telinga kanannya dengan suara parau dan tersendat, serta Iqomah pada telinga kirinya dengan gemetar dan haru biru. Terimakasih Yaa Allah, engkau maha kuasa lagi maha sempurna.

Anaku si Gagah Lanang, Abie Menyayangimu, Jadilah Engkau Seorang lelaki yang Jujur dan Benar, Insya Allah Engkau diridhoi Allah.

Kasih Sayang Tulus Untukmu dari,
Abie & Umie

Saturday, May 5, 2012

Komponen Bangunan

Hari ini saya mencoba untuk memulai share pengetahuan tentang tehnik bangunan atau lebih enak di sebut teknik sipil, dimana pengetahuan ini berbica mengenai bangunan secara umum, baik dari segi perencanaan maupun dari segi pelaksanaan dan pengawasan.

Untuk mengawali sharing kita kali ini, kita mulai dengan pengenalan komponen-komponen pada sebuah bangunan, dari bangunan sederhana insyaallah sampai bangunan yang tidak sederhana.

Secara garis besar komponen bangunan terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :

Komponen Struktural
Komopnen struktural merupakan komponen utama dalam sebauah bangunan, yang menjadikannya berdiri kokoh, apabila salah satu komponen tersebut dihilangkan, maka bangunan tersebut akan mengalami kerusakan atau runtuh.
Adapun komponen struktur tersebut sebagai berikut :

  1. Struktur Pondasi
  2. Struktur Rangka / Portal
  3. Struktur Atap
Komponen non Struktural
Komponen tersebut dapat dibilang sebagai aksesoris atau opsional saja, karena ada atau tidak komponen tersebut tidak berpengaruh berarti terhadap kerusakan bangunan, hanya saja jika tidak ada komponen tersebut, bangunan nampak kurang indah dipandang dan ditempati.

Komponen non struktur tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Lantai
  2. Instalasi Listrik dan Air
  3. Finishing
  4. Spesial konstruksi
Setelah kita mengetahui komponen-komponen dalam bangunan tersebut, maka kita mungkin akan lebih dapat memvisualkan seperti apa bangunan itu.

Pada postingan berikutnya, saya akan kembali share tentang masing-masing komponen bangunan itu, sehingga kita bisa lebih tau dan memahami secara jelas.

Friday, May 4, 2012

Keberuntungan

Anda mungkin sering mendengar kata 'KEBERUNTUNGAN' dan saya yakin Anda sering mengucapkannya setiap kali Anda mendapatkan seuatu hal baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan.

Tapi tahukah Anda, bahwa keberuntungan itu TIDAK DATANG begitu saja, atau ujug-ujug kita mendapatkan sesuatu dengan GRATIS atau TANPA USAHA dari kita sendiri sebagai calon penerima keberuntungan itu.

Menurut saya keberuntungan itu adalah adanya sebuah KESEMPATAN pada saat kita SIAP menerima dan mempergunakan kesempatan tersebut sehingga menjadi keberuntungan untuk kita.

Dalam hal ini saya mencoba mengabil satu contoh, 
Kisah seorang pemuda yang sudah lama mendambakan dan menginginkan sesuatu yang sangat ia impikan, yaitu sebuah pekerjaan dengan penghasilan yang pas baginnya. Suatu ketika ia mendapatkan tawaran dari temannya yang sudah lama bekerja pada sebuah perusahaan swasta yang cukup mapan.

Singkat cerita ia mendatangi kantor perusahaan temannya bermaksud untuk melaksanakan test dan interview. Sederetan test umum telah ia lalui dan berhasil lolos, dan tiba akhrnya di ujian yang menentukan layak atau tidak ia bekerja ditempat tersebut, yaitu test keahlian di bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya kelak apabila ia diterima diperusahaan tersebut.

Ia mulai bingung dengan semua pertanyaan yang diajukan oleh team penguji, yang meminta ia untuk memperaktikan apa yang ia bisa untuk mendukung pekerjaanya, karena ia tidak dapat melakukan apa yang diminta oleh para team penguji akhirnya ia pun gagal dan tidak diterima diperusahaan tersebut.

Kisah tersebut menceritakan dimana seseorang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang sudah lama diinginkannya, bahkan ia tau apa bidang pekerjaanya itu akan tetapi ia mengabaikan untuk tidak membekali dirinnya dengan sebuah pengetahuan yang mendukung diperusahaan tersebut.

Apa ia tidak beruntung...?
Kenapa ia tidak beruntung...?

Jangan terlalu mudah untuk mengatakan bahwa itu semua sudah nasib dan takdir orang tersebut, sepertinya hal tersebut terlalu naif.

Kawanku, ketika kita memiliki kesempatan untuk membekali diri kita dengan sebuah pengetahuan, maka pergunakanlah selama pengetahuan itu baik, Mari kita mulai SIAPKAN diri kita sebelum keberuntungan itu datang pada kita, karena Allah tidak selalu begitu saja memberikan sesuatu hal yang kita inginkan tanpa usaha yang harus kita tempuh.

Semoga bermanfaat...!!!-

Thursday, May 3, 2012

Papat Kelima Pancer

Manusia memiliki AKAL dan PIKIRANyang merupakan Anugerah dari penciptanya, yaitu Allah sang Khaliq. Selain AKAL dan PIKIRAN, manusiapun diberikan - INGATAN dan PERASAAN, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, apabila dari keempat rahmat yang Allah beri itu tidak seimbang dalam penggunaanya, maka yang ada dan yang merajalela adalah Nafsu Negatif, yang merupakan 'sesuatu' yang Allah tanamkan juga kedalam diri Manusia.

Maha adil Allah, selalu memberikan kesempurnaan disetiap ciptaanNya sehingga Allah memberikan HATI kepada Manusia yang berfungsi sebagai Control dari ke empat unsur diatas, sehingga berjalan selaras dan seimbang berjalan di Jalan yang Allah perbolehkan.

Masing-masing unsur tersebut Insya Allah akan sempurna dengan fungsi HATI sebagai Control dan penentu arah dari gejolak empat unsur tersebut, sehingga saya menyebutnya Papat Kalima Pancer, dimana empat unsur sebagai Anggota dan hati sebagai Hakim ketua/Penentu kebijakan.

Fungsi Hati dalam menentukan kebijakan tentu secara otomatis telah diberikan kepadanya oleh Allah, akan tetapi untuk dapat mengendalikan ke empat unsur/anggota tersebut diperlukan kebiasaan/melatih hati untuk lebih sensitif dan tegas, sehingga setiap keputusannya didengar oleh ke empat unsur atau ke empat anggotanya.

Hati yang tidak terbiasa atau tidak terlatih, bukan berarti dia tidak berfungsi akan tetapi kadang-kadang keempat unsur itu tidak dapat mendengarkan perkataan hati sebagai pemegang kebijakan, sebagai Pilot, sebagai Sopir, sebagai Nahkoda.

Apakah Anda pernah merasakan sesuatu ketika Anda melakukan hal negatif, dan ada seidikit mungkin banyak rasa ketidaknyamanan dalam bentuk "gereteg hati" yang berulang...??. Atau ketika Anda melakukan sesuatu hal yang Positif dan Anda merasakan kenyamanan, ketentraman, kedamaian dalam diri Anda, dan seolah dalam diri Anda tersenyum...??

Saya pernah merasakannya, itulah fungsi hati. Pada kasus yang pertama, bukan berarti hati tidak berfungsi, sehingga ia tidak melarang/mengendalikan badan individu tersebut, akan tetapi tidak terlatih/tidak terbiasanya hati untuk dijadikan sebagi Hakim ketua dalam diri, sehingga saat ia berteriak untuk mencegah perbuatan negatif Anda, ia tidak diaanggap atau malah tidak terdengar teriakkannya, tapi Anda merasakan walaupun kecil/sedikit melalui perasaan yang tidak tenang, atau bahkan yang lebih parah lagi benar-benar tidak merasakan apapun.

Ketika hal tersebut terjadi pada diri kita, maka sadarilah dengan sesadar-sadarnya, kumpulkan ke empat unsur itu dalam sebuah pertemuan yang tenang, jadikan hati sebagai dewan Hakim, dan mulailah melakukan komunikasi dengan mereka. Semakin sering Anda mengajak mereka berkomunikasi, akan semakin mudah Anda melakukan Control terhadap diri Anda Insya Allah.

Duduklah dengan tenang dan mata tetap terbuka menunduk tanda tunduk kepada Allah, rileksasikan seluruh anggota badan dan lafadzkan kalimat-kalimat Dzikir.


Lepaskan masing-masing unsur, kendalikan dengan hati, ketika INGATAN mengingat sesuatu, kembalikan pada "titik nol", ketika PIKIRAN memikirkan sesuatu, kembalikan pada "titik nol", ketika PERASAAN merasakan sesuatu, kembalikan pada "titik nol" dan ketika AKAL menjawab sesuatu kembalikan pada "titik nol".

Titik nol berarti netral, kosong yang ada hanya keyakinan pada Allah, perlu diingat selama proses ini mata Anda harus tetap terjaga dan terbuka...!